Selasa, 31 Agustus 2010

Mengenang kembali kejadian singkat di thailand (Pria di meja lain Kantin KBRI Thailand)



Hello!!! Thailand,,,



Ga berasa waktu sudah hampir berlalu selama setahun,,, setahun dimana menemukan kisah perjalanan yang bisa dibilang berkesan.
Waktu itu saya pergi rame-rame (bareng dengan beberapa kerabat dari teman) niatnya waktu itu mencari sebuah pengalaman baru di negeri orang. Bermodalkan bhs. Inggris yang ga pernah di asah, sayapun memutuskan untuk ikut dengan ajakan teman saya itu. Jujur saya termaksud orang sangat phobia terhadap penerbangan (entah karena keseriangan nonton film yang pesawatnya suka jatoh mulu kali ya,,,, heee!) yah, tapi demi tekad untuk nyari pengalaman makanya saya tetep memberanikan diri (dalam hati berpikir, kapanpun atau dimanapun ketika memang sudah takdirnya maka akan datang juga A.K.A menghadap ALLAH SWT). Pagi2 sekali saya berangkat ke bandaran dengan diantar hanya oleh ibu, ayah saya sedang tugas diluar negeri. Begitu sampai disana saya langsung bertemu dengan teman seperjalanan saya itu (namanya Retno Ayu Pratiwi), yah sebenernya masih ada beberapa orang lagi tapi yang masih lajang hanya ada tiga orang yaitu saya, nyot2 a.k.a retno dan mbak rani. Dan bisa diketahui bahwa yang lainya itu ibu2 dan ada beberapa suaminya… he,,,,, nebeng bareng rombongan ibu2,,,
Begitu tiba waktunya berangkat, saya berpamitan untuk segera berangkat ke ibu saya. Sedikit ada perasaan sedih sich, tapi saya hanya berlibur sebentar saja kok. Begitu sudah memasuki dalam bandar maka beberapa prosedur mulai dijalani dan perasaan semangat unyuk mengunjungi thailandpun sudah mulai terasa.
Ketika sudah sampai di thailand tidak terlalu berbeda nyata dengan indonesia, hanya saja disana sampah2 terkelola dengan baik. Nah, hal itulah yang membedakan dengan indonesia. Dari airport kamipun bersua terlebih dahulu ke KBRI dengan niatan bertemu dengan wakil dari kantor ibu2 yang saya tebengi ini. Mendapatkan sambutan yang begitu baik dan mendapatkan rekomendasi untuk keliling kota thailand. Serta mendapatkan tempat penginapan yang begitu nyaman.
Awal tiba setelah selesai bebersih kamipun langsung meluncur ke pasar malam bahasa sana kalo ga salah ‘shuan lum’ dengan naik taksi kami menuju kesana (hei,,, ongkos taksi disana terhitung sangat murah dibandingkan di Indonesia). Karena rombongan kami banyak makanya kami terpisah. Saya dengan mamahnya teman saya, tante dan om (hehehe,, lupa namanya) naik taksi yang berbeda dengan teman saya nyot2 dan beberapa orng yang lainnya. Begitu naik saya langsung berkata “shuan lum sir”,,,

Hening sebentar seakan sopirnya ga ngerti apa yang diucapkan, karena saya pikir saya yang salah ucap karena logat thailand dengan logat indonesia sangat berbeda maka saya Cuma bisa bilang “follow that yellow taxi, sir”. Dan apa yang saya dapatkan lagi??? Sang sopir hanya diam2 saja. Lalu saya punya inisatif untuk menanyakan “sorry sir, can you speak english??” dengan begitu fasihnya dia bebicara “nop”…
AAAARgh,,, stress pertama: saya lupa org thailand rata2 juga tak bisa berbahasa inggris… cape dech…..

******


Jalan2an yang menyenangkan






Terus terang disana saya mendapatkan perjalanan yang menyenangkan… banyak tempat yang kami kunjungi (walau foto yang saya ambil tidak lengkap…”dalam hati saya berjanji mulai saat ini semua kejadian yang saya alami akan saya abadikan dalam foto”) begitu banyak tempat yang kami kunjungi mulai dari istana thailand, pantai pattaya, kebun binatang tahailan (tau ga, disana ada yang namanya balapan babi… seru sech, tapi,,,, uweks,,, bau boneng…. Ich,,,). Kepusat2 belanja dan membeli beberapa oleh2, dan satu hal yang saya tau… thailand merupakan tempat jalan2 yang akan saya datangi apabila kondisi keuangan saya hanya minim karena saya dapat kabar bahwa anak dari salah satu ibu2 yang ikut dalam rombongan, datang ke thailan dengan ongkos 600rb bolak-balik (wuih,,,,,). Dan semua makanan biaya disana serta penginapan terhitung berharga murah (klo bisa sya bilang disana lebih murah di banding di Indonesia). Hingga akhirnya tiba saat2 mendekati akan pulang.




*******


Oh tidak!!! Saya Kesasar,,, Toloooong….

Saya jalan2 bersama beberapa rombongan yang lain,,, tapi tentu saja juga dengan teman saya nyot2 pergi kepasar chatuchak (klo ga salah gtu nulisnya) disana mencari barang2 untuk oleh2, harga2 disana terbilang murah apa bila kita dapat menawarnya (sayapun sedikit menyesal karena ada kitchen table set yang saya inginkan tapi,,, karena saya pikir disana mahal maka saya ga jadi beli,,, tetapi setelah hunting ke tempat lain,, ternyata disana sangat murah sekali,,,, ah,, coba di beli). Nah, setelah pulang dari sinilah awal mula bencana itu terjadi,,, saya pulang bareng dengan mbek noyt2 trus ada anak dari rombongan ibu yang bareng2 ke chatubhak, kami naik taksi yang berbedalah pokoknya dengan ibu2 itu,,, saat saya bilang phetchaburi sir,,, ech ternyata dia salah tangkap dan hasilnya kami keliling2 mutar2 thailand ditambah sopir taksi ini juga tidak mengerti jalan yang keaah tujuan kami… beruntung sopir taksi ini dapat menbaca tulisan hurup (karena beberapa org disana tidak dapat memebaca tulisan hurup, beberapa hanya bisa membaca tulisan thailand) maka dia menanyakan ke org2 sekitar,,, and,,, taraaaaaaaaaaaaaaaa…….. kami sampai juga ke penginapan,,,,, walau jadinya ongkos double tapi yang penting sampailah,,,,,,, untung aja masih bisa pulang (pulang ke hotel denk),,, huihmm,,,,, istirahaaaaatttt ah,,,,,

*******


Disinilah Saya Bertemu Dia



Kami di undang makan di kantin kedutaan sebelum jamuan makan malam oleh pak didik. Dikantin ini saya melepaskan rindu dengan makan2 indonesia,,, sumpah selama disini makanan dengan rasa yang sesuai lidah sangat susah didapatkan. Jadi saat makan di kantin KBRI ini kami berpuas2 ria makan-makanan khas indonesia. Benar2 nikmat,,,,, tempe tahu itu sudah mengalahkan rasa daging dah,,,, ketemu sambel ulek sudah kayak ketemu ma uang 100dollar… (walau lebay tapi itu kenyataan)…. Lagi asyik2 ngobrol….. begitu ngeliat kebelakang… “deg,,,, astagfirullah….” Cuma bisa mengucap dalam hati. Dan saat itu saya tau klo hati yang selama ini tertutup dan belom bisa menerima org lain lagi,,, sekarang menjadi terbuka lebar,,,
Saat kenalan (memang dasar saya manusia naif, dan malu-maluin) saya hanya berkenalan ala kadarnya, dan malah ngeledekin org laon dan semenjak itu penyesalan akan tak keberanian saya untul mengenal lebih jauh telah say caci maki dalam2,,, seandainya saya,,, ah,,, hanya nama dan jurusan kuliahnya yang saya tau,,, bahkan kampus disananya saya tidak tahu (damn,,, so stupid I am,,,, hiks,,,,). Dan bila ada yang menanyakan kenapa saya bisa suka dia sampai sekarang saya hanya bisa berkata, saya ga tau,,,, “ya ALLAH aku percaya Engkaulah yang mengatur jodoh, mati, dan rejeki seseorang,,, jika dia memang jodohku, maka pertemukanlah kami kembali” begitulah tiap detik penantianku hingga kini.



******


Sekarang

Sekarang saya sudah duduk di balik laptop saya, mengenang masa2 jalan2 itu terutama pria yang masih ada di hati saya sampai saat ini. Begitu menyesali kenapa tidak menanyakan alamt e-mailnya setidaknya,,, atau nama lengkapnya setidaknya,,, atau apalah yang dapat membuat kami tetap berhubungan,,, tapi itu semua sirna,,, karena saya tidak melakukan itu semua,,, yang bisa saya lakukan adalah mengenang wajahnya kembali dan berharap Allah memberikan keajaiban kepada saya untuk merengkup impian saya tentang dia,,, ah,,,, live must go on for another reason,,, you always in here (merengkuhkan tangan ke dada)…

Jumat, 27 Agustus 2010

Gubahan Ceritaku di thailand (part 2)

Thanx Mom and Dad
Sesampainya dirumah, putri yang terlalu bersemangat akan rencana perjalanananya ke thailand. Tanpa pikir panjang langsung menelpon kedua orang tuanya yang berada jauh nan di negeri orang itu.

”tut,,,,,, tut,,,,,,,” dengan sabar putri menunggu jawaban

Ga lama kemudian ”halo??? Kenapa ndok kok tumben2an nelpon??? Biasanya cuma sms, trus diminta tlpn balik??” jawab secara berentet dari sang empunya telepon alis ayahnya putri ”ini pasti ada maunya nech??”.

”hehehehehe,,, ayah tau aja......” jawab putri dengan tersipu2 karena malu merasa ketahuan ada yang diinginkan.

”ya iyalah,,, ada apa??? Kamu ndak sakit khan??” tanya ayahnya kembali,

”ga kok yah,,, yah,,, uti(panggilan putri ketika dirumah) tadi abis ngobrol2 ma rina” (hening sejenak) ”trus khan uti ga ada rencana mau kemana2 nech pas liburan akhir tahun ini,,, jadi rina nawari buat jalan2 bareng yah,,,” sambil memantapkan hati putri menambahkan ”Cuma berdua yah”.

Cuma ada keheningan diseberang sana

”yah?? Gmn boleh ga???” tanya putri kembali.

”ayah sech ga bisa ngelarang, toh kamu cuma mau pergi ke luar kota saja khan??” tanya ayahnya ”jadi buat ayah mah ga masalah... memangnya kamu ma rina mau berencana kemana??? Bali?? Bunaken?? Atau jawa??”

”ich ayah?? Sapa bilang mau ke luar kota??? Orang uti ma rina mau ke luar negeri yah,,, luar negeri,,,,“ jawab putri yang agak kaget di tembak klo cuma mau pergi di dalam negeri “pantesan gampang banget dapet ijinnya” batin putri.

“ow,, luar negeri?? Kemana???” tanya ayahnya singkat.

“ke thailand yach,,, qt rencananya mau nyari tiket yang murah kok,,, trus khan saudaranya Rina ada yang di KBRI jadi nanti qt akan banyak dapet bantuan dari sana, baik dari mencari tempat menginap atau bahkan kalo memungkinkan dapet pemandu juga” jawab putri dengan sedikit menambahkan beberapa jawaban yang bohong takut ga diijinin.

“gtu ya?? Nanti sore pas ayah pulang, ayah omongin dulu sama ibu kamu” jawab ayahnya.

“o iya, jangan lupa kamu juga sms ibu kamu dulu ya,,”

“udah dulu ya, ayah mau meeting dulu nanti sore kamu jangan lupa sms ibu kamu” ingat ayahnya lagi.

“oke yah,,, nanti sore uti sms ibu dah,,”  “bye,,,” ucap putri sambil menutup telpon.

“hadoh,,,,,,,,,,,,,,,,,  ini mah kayaknya bakalan ga di ijinin,,,, ah elah!!!!” ucap putri sambil jalan kekamarnya.

Karena terlalu memikirkan apa yang akan diputuskan oleh org tuanya, putri ketiduran di kamarnya hingga waktupun sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dalam tidur lelapnya putri memimpinkan alangkah indahnya ia dapat jalan2 ke negeri orang dengan temannya tersebut. Berpetualang tanpa henti, hingga mimpi itupun terhenti,

“mbak,,, mbak,,, bangun mbak,,, ada telepon dari ibu mbak,,” ucap bi minah yang bertubuh gempal itu.

“ng… apa bi??? Ibu telpon???” dengan tersentak putri langsung bangun tersadar bahwa dirinya sudah tidur terlalu lama dari siang tadi, dengan mengumpat2 di menghampiri telepon di ruang tamu.

“halo,,, iya buw?? Maaf ya, uti ketiduran tadi, padahal tadi udah niat mau sms seperti yang ayah bilang tadi siang” jelas putri panjang lebar karena takut sang ibu marah.

“iya,, ga papa… kamu sehat2 aja khan???” tanya ibu lembut.

”ech??? i.. iya buw,, uti sehat2 aja kok,, ibu gmn?? Sehat??” tanya putri yang masih setengah bingung juga

”Alhamdulillah ibu sehat,,,” jawab ibu singkat.

”ndok,,” lanjut ibu, ”tadi ayah sudah bicara sama ibu, katanya kamu mau jalan2 sama rina keluar negeri ya?? Kemana gtu??”

”ke thailand bu,,,” jawab putri sedikit waswas.

“ow ke thailand,,,” hening sejenak. “ayah sech tadi ngomong sama ibu klo ayah kamu setuju2 aja, asalakan kamu bisa jaga diri di negeri orang. Tapi ibu mau tanya kamu dulu, baru ibu bisa memutuskan kamu bisa pergi apa tidak…” jelas ibu dengan nada yang sedikit tersirat akan kekhawatirannya.

“eng,,,, nanya apa ya buw??” tanya putri bingung.

“ah,, ibu cuma mau tanya, kamu yakin bisa jaga diri disana??? Dan hati2 disana???” tanya ibu dengan cemas.

Begitu mendengar pertanyaan ibunya itu, senyum putri pun merekah lebar. Ia begitu mensyukuri memiliki orang tua yang begitu perhatian dan sayang kepada dirinya. Dan putripun memaklumi rasa khawatir orang tuanya ini, karena ia hanya tinggal sendirian dengan bi minah. Kakak perempuan putri sudah bisa di bilang sudah sukses dalam karirnya jadi kakaknya ini hanya pulang kerumah beberapa hari dan itupun bisa dibilang dapat dihitung dengan satu tangan berapa kali kakaknya ini pulang kerumah dalam 2 bulan. Semua itu disebabkan kakaknya ini selalu mendapatkan tugas ke luar kota terus dalam kurun waktu yang sangat lama pula. Apalagi beberapa bulan yang lalu org tuanya pindah ke luar negeri. So,,, putri hanya tinggal berdua dengan bi minah. Dari sinilah putri sangat memaklumi sikap ibunya yang sangat mengkhawatirkan dirinya.

Dengan suara mantap dan meyakinkan putri menjawab “tenang ibuku sayang,,,, uti akan selalu menjaga diri dengan baik, dan berusaha untuk selalu berhati-hati dalam melakukan apapun di negeri orang tersebut”.

Begitu ibunya mendengar jawaban dari anaknya, ibunya hanya bisa menjawab “hm... baiklah klo begitu, ibu mengijinkan kamu untuk jalan2 kesana, nanti keperluan keuangan akan ibu kirim. Klo butuh apa2 minta tolong sama mas wid dulu ya, nanti ayah akan hubungi mas wid.” Ucap ibu dengan berat hati.

“ng,,, ndok,,, jangan lupa ya akan janji kamu supa menjaga diri baik2”

“ibu tutup ya teleponnya, ibu sayang kamu selalu” ucap ibu mengakhiri pembicaraan

“iya ibu,,, love u” dengan perasaan sedih putri mengucapakan.

“tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut” sambungan telponpun akhirnya terputus.

“hm... akhirnya dapat ijin,,,, klo gtu sekarang saatnya menghubungi rina dan mas wid” gumam putri setelah menutup telepon.

Tak lama setelah mengumamkan kata2 itu, putri sudah larut dalam persiapan untuk pergi ke thailand, mencari keperluan2 yang harus dibeli. Dalam kesenangannya mempersiapkan semua itu hanya satu yang dia pikirkan.

THAILAND wait for me.... Yippieeee...”

********

Kamis, 26 Agustus 2010

Surat Cinta Untuk Ayah




Untuk ayahku,,,,,,



Yang ku ingat dalam benakku waktu kecil,, dulu engkau begitu gagah, engkau begitu kuat,,, berjuang mencari nafkah untuk anak2mu. Kadang disela lelahmu ajakan anakmu untuk bermain masih engkau turutin,,, kadang tangisan anak mu masih engkau tanggapi,,, engkau tak pedulikan betapa lelahnya dirimu, engkau selalu berusaha terlihat tetap tegar dan kuat didepan anak2mu,,, berusaha untuk memenuhi kebutuhan2 primer anak2mu, yang kadang walau harus meminjam uang terhadap orang lain terlebih dahulu,,,



Dulu yang kuingat, ketika kami nakal maka  engkau akan marah dan membuat kami takut,, kadang ketika kami menuntut sesuatu yang belum saatnya, engkau diam tidak membelikan, dan yang engkau dapatkan adalah amukan atau amarah dari kami,,, bahkan banyak kejadian2an yang mungkin sangat tidak mengenakan untukmu,, entah adanya pertengkaran antara engkau dan kami yang diakibatkan oleeh adanya perbedaan pendapat atau yang lainnya. Dan semua itu tanpa kami sadari sudah membuatmu terluka.



Tapi kini, guratan2 lelah makin terlihat diwajahmu, tanda2 kerja kerasmu pun makin terlihat dimana2,,


Rambutmu yang mulai memutih, kulitmu yang makin terlihat keriput, dan badanmu yang makin mengecil merupakan bukti nyata rasa kasih sayangmu terhadap kami.


Ayah, kami tau.... walau engkau sudah merasakan lelah, tapi engkau tetap berjuang mencari nafkah untuk keluargamu.



Ayah…
maafkan kami apabila kami terlambat menyadari apa yang engkau lakukan adalah usaha terbaik yang ingin engkau berikan untuk kami.
Maafkan kami apabila amarah, emosi serta keegoisan ini telah menyusahkan dan melukaimu,,, maafkan kami apabila kami anak2mu terkesan cuek,,,



Ayah,,,
asalkan engkau tahu,, bahwa sesungguhnya kami sangat beruntung memiliki ayah seperti engkau,,,
apa jadinya kami jika ayah tak berjuang keras selama ini,,,
apa jadinya kami apabila ayah tidak mendidik keras kami,,,,



Ayah,,,,
terimakasih atas segala perjuangan, kerjakeras dan rasa kasih sayangmu terhadap kami,



Ayah ,,,
terimakasih,, kesuksesan kami dimasa datang merupakan bukti bahwa engkau memiliki peranan yang besar dalam hidup kami.



Ayah,,, maafkan atas segala kesalahan2an kami anak2mu selama ini,,,



Ya Allah,,
terimakasih engkau telah memberikan seorang pahlawan,,
pahlawan yang tangguh dalam keluarga kami,,
pahlawan yang tak kenal lelah dalam mencari nafkah untuk keluarganya,,,
pahlawan yang tak kenal letih untuk selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya,,,
pahlawan yang tak pernah menyerah untuk membahagiakan keluarganya,,
pahlawan yang tak kenal takut untuk selalu melindungi keluarganya,,,
pahlawan yang begitu berbudi luhur dalam mendidik kami,,,
pahlawan yang berhati mulia yang selalu mengajarkan keluarganya untuk selalu berbagi,,,
pahlawan yang tiada duanya,,,




Terimakasih ya ALLAH atas pahlawan tersebut,,,,


Pahlawan yang selalu kami panggil dengan sebutan “AYAH”



Ayah,,, kami sayang engkau,,,
mudah2an ayah selalu sehat selalu dan selalu dalam lindungan ALLAH SWT,,,

_love u My Daddy_

Gubahan Ceritaku di thailand (part 1)

Awal Sebuah Cerita
“Hai, nama gw Dinda Praswarati Putri, gw berumur 22 tahun yang nanti bulan desember tahun ini akan menginjak umur 23 tahun (wui,, ga nyangka udah makin tua aja) gw merupakan mahasiswa disalah satu universitas negeri yang bisa dibilang termasuk ternama di Indonesia ini. Gw mengambil jurusan yang bisa dibilang oleh orang2 angker alias amit2, bahkan sampai sekarangpun gw juga masih bingung kenapa gw bisa sampai suka dengan pelajaran ini,,” Begitulah tulisan putri disalah satu blognya yang baru akan dia mulai. Tapi tiba-tiba dari belakangnya,

“DOOOOOOOOOOOOORRRR!!!!!” teriakan Rina (notabene-nya temen baiknya putri) membuyarkan keheningan putri yang lagi asyik menulis blognya itu.

“Ah! luw rin,,, bisa ga sih sehari aja, ga bikin orang jantungnya mau copot mulu” ucap putri sambil tersenyum kecut.

“Hahahahaha,,, ah luw put udah kayak nenel aja jantung mau copot mulu, ya kalo copot mah di tangkep trus disambungin lagi aja,,,” sindir Rina supaya teman yang satunya ini mau senyum lagi.

“Ech, luw lagi nulis apaan nech?? Liat.. liat…” Selidik Rina ke laptopnya putri, “GAAK,,,, enak aja, rahasia donk,, weeeekkk!” ucap putri yang secara spontan langsung mengambil laptopnya kembali dan menutupnya.

“Ich, pelit banget sech luw,,, pake rahasia-rahasiaan segala” ucap rina. ”ech,, btw luw ada rencana ga buat liburan semester ini?” tanya rina penuh selidik.

“emang napa rin??? Kayaknya ga ada dah,,,” putri termenung sebentar “emang luw udah ada rencana ya rin??” tanya putri kembali.

Dengan sedikit ga percaya rina balik bertanya “ah,, masa??? Biasanya luw suka pergi jalan2 ga jelas gtu sama kakak luw itu??”.

Pertanyaan Rina tersebut sempat membuncahkan pikiran putri, membuatnya termenung memikirkan kembali apa yang dikatakan rina. Memang sech Putri mempunyai seorang kakak cowo, tapi bukan dari saudara kandung atau sedarah. Kakak ini merupakan bawahan dari ayah putri dikantornya. Mereka sudah mulai dekat ketika sang ayah harus pergi keluar negeri untuk mengurus perusahaan yang ada disana. Nah, dari situlah putri mulai mengenal pria mudah ini yang notabene bernama setio widodo atau biasanya putri suka memanggil dia dengan sebutan mas wid ini. Mas wid merupakan kaki tangan dari sang ayah diperusahaannya yang dijakarta. Dia sudah teruji akan kejujurannya sehingga kantor yang disini dipercayakan kepada mas wid ini, walaupun begitu sang ayah masih tetap memantau perkembangannya dari luar negeri sana. Setelah hubungan putri dengan mas wid tersebut ini makin akrab (A.K.A putri hanya menganggap dia kakak cowo dan begitu juga sebaliknya) mereka sering berlibur atau hanya sekedar jalan2 ke mall2, dan yang bikin putri makin berpikir, biasanya klo setiap mendekati liburan akhir tahun perkuliahan, si mas wid ini pasti menanyakan rencana tentang liburannya. Tapi,,,,, sekarang putri kebingungan sendiri kenapa si mas ini ga ada nelpon atau setidaknya sms gtu.
Ketika lagi asyik mikirin tentang keberadaan kakaknya ini,

“woi,,,,, kenapa luw jadi bengong sendiri??? Ada acara ga luw sama si mas luw itu???” ucap rina yang sudah tidak sabar karena didiemin ma putri yang malahan asyik bengong sendiri.

Dengan tersentak putri cuma menjawab “ ga.. ga ada acara apa-apa”.

“waduh,, tumben2an luw sama si mas ga ada acara” masih ga percaya “biasanya klo libur panjang gini, luw udah sibuk ngerancang rencana liburan” tanya Rina masih dengan ketidakpercayaannya.

“hm,,, kyknya mas wid lagi super sibuk rin,,, khan kantor itu baru aja di lepas ma bokap gw beberapa bulan kemaren, dilepas untuk diurus secara hampir keseluruhan sama mas wid” putri mendesah sedikit kecewa “jadi kemungkinan mas wid masih penyesuaian dan pasti ada beberapa dokumen yang mesti diurus secara teliti, makanya ga ada jalan2 untuk liburan tahun ini” ucap putri yang juga masih setengah ga yakin ama yang di ucapkannya dan menggumam kecil “mungkin,, mungkin juga begitu put” saking kecilnya sampai ga terdengar oleh rina yang lumayan sedikit excited mendengar temannya ini ga ada acara untuk liburan akhir tahun perkuliahan ini.

“asyik donk klo gtu.....” ucap rina terdengar ceria.

Mendengar temannya ngomong gtu, spontan putri langsung ngegetok pala rina dengan buku tulis yang bertengger di atas meja “sembarangan luw ngomong!!! Enak dari hongkong!!! Yang ada gw lumutan gara2 ga kemana2” ucap putri dengan muka bersungut2 ria.

“buset dah, sakit tau....” sambil ngusap2 kepalanya yang masih nyut2an “ bukan gtu maksud gw put,,, gw seneng itu bukan seneng karena luw bakalan lumutan karena acara pas liburan” ucap rina yang masih menusap-usap kepalanya.

“trus apaan donk maksud luw???” putri yang sudah mulai ga sabar menunggu.

“jadi gini bos... gw ada rencana mau jalan2 keluar negeri” dengan serius putri masih mendengarkan. “tepatnya sech mau ke thailand,,, denger2 sech disana biaya hidup ga terlalu mahal, trus ongkos pulang pergi kesana juga ga mahal”. “malahan klo qt lagi beruntung bisa2 dapet tiket dibawah sejuta.... gmn mau ikut ga??”
“hm.... mungkin gw harus ngomong dulu ma org tua,,,, nanti gw hubungi luw lagi,,” agak sedikit berpikir apakah boleh pergi ketempat jauh tanpa ada pengawasan org yang dikenal. Tapi putri meyakinkan diri bahwa dia bisa meyakinkan org tuanya untuk ikut, dengan muka cerahnya putri menjawab kembali “tunggu kabar dari gw ya,,, pasti gw ikut,,,” “pasti,,,”.

“okeh,,, nanti klo luw udah dapet ijin kasih tau gw ya,,,” hening sejenak “pasti bakalan seru nich,,, we got adventure at another country sista” senyum optimis merekah dimuka rina.

“okeh,, he” mau ga mau putri pun ikut tersenyum.

Ga lama kemudian suasana menjadi hening, ruang kelas sudah penuh dengan mahasiswa lainnya dan dosen yang mengajar mata kuliah saat itu pun sudah datang dan semua renungan kebahagian ke dua gadis itu terhenti sementara saat dosen mereka mengatakan. ”Ada Pertanyaan???”

********

Cinta Ayah untuk anaknya

Tuk’ smua Ayah d dunia
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?” Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah :)
Ketika kamu menjadi gadis dewasa….Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Ayah harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Ayah tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti…
Dan akhirnya….Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena Ayah sangat Bahagia!
Kemudian Ayah berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya….”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….
Ayah, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu…
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.:’)
Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai….
Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung
-terimakasih ayah- ku selalu mencintaimu,,,,,