Jumat, 27 Agustus 2010

Gubahan Ceritaku di thailand (part 2)

Thanx Mom and Dad
Sesampainya dirumah, putri yang terlalu bersemangat akan rencana perjalanananya ke thailand. Tanpa pikir panjang langsung menelpon kedua orang tuanya yang berada jauh nan di negeri orang itu.

”tut,,,,,, tut,,,,,,,” dengan sabar putri menunggu jawaban

Ga lama kemudian ”halo??? Kenapa ndok kok tumben2an nelpon??? Biasanya cuma sms, trus diminta tlpn balik??” jawab secara berentet dari sang empunya telepon alis ayahnya putri ”ini pasti ada maunya nech??”.

”hehehehehe,,, ayah tau aja......” jawab putri dengan tersipu2 karena malu merasa ketahuan ada yang diinginkan.

”ya iyalah,,, ada apa??? Kamu ndak sakit khan??” tanya ayahnya kembali,

”ga kok yah,,, yah,,, uti(panggilan putri ketika dirumah) tadi abis ngobrol2 ma rina” (hening sejenak) ”trus khan uti ga ada rencana mau kemana2 nech pas liburan akhir tahun ini,,, jadi rina nawari buat jalan2 bareng yah,,,” sambil memantapkan hati putri menambahkan ”Cuma berdua yah”.

Cuma ada keheningan diseberang sana

”yah?? Gmn boleh ga???” tanya putri kembali.

”ayah sech ga bisa ngelarang, toh kamu cuma mau pergi ke luar kota saja khan??” tanya ayahnya ”jadi buat ayah mah ga masalah... memangnya kamu ma rina mau berencana kemana??? Bali?? Bunaken?? Atau jawa??”

”ich ayah?? Sapa bilang mau ke luar kota??? Orang uti ma rina mau ke luar negeri yah,,, luar negeri,,,,“ jawab putri yang agak kaget di tembak klo cuma mau pergi di dalam negeri “pantesan gampang banget dapet ijinnya” batin putri.

“ow,, luar negeri?? Kemana???” tanya ayahnya singkat.

“ke thailand yach,,, qt rencananya mau nyari tiket yang murah kok,,, trus khan saudaranya Rina ada yang di KBRI jadi nanti qt akan banyak dapet bantuan dari sana, baik dari mencari tempat menginap atau bahkan kalo memungkinkan dapet pemandu juga” jawab putri dengan sedikit menambahkan beberapa jawaban yang bohong takut ga diijinin.

“gtu ya?? Nanti sore pas ayah pulang, ayah omongin dulu sama ibu kamu” jawab ayahnya.

“o iya, jangan lupa kamu juga sms ibu kamu dulu ya,,”

“udah dulu ya, ayah mau meeting dulu nanti sore kamu jangan lupa sms ibu kamu” ingat ayahnya lagi.

“oke yah,,, nanti sore uti sms ibu dah,,”  “bye,,,” ucap putri sambil menutup telpon.

“hadoh,,,,,,,,,,,,,,,,,  ini mah kayaknya bakalan ga di ijinin,,,, ah elah!!!!” ucap putri sambil jalan kekamarnya.

Karena terlalu memikirkan apa yang akan diputuskan oleh org tuanya, putri ketiduran di kamarnya hingga waktupun sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dalam tidur lelapnya putri memimpinkan alangkah indahnya ia dapat jalan2 ke negeri orang dengan temannya tersebut. Berpetualang tanpa henti, hingga mimpi itupun terhenti,

“mbak,,, mbak,,, bangun mbak,,, ada telepon dari ibu mbak,,” ucap bi minah yang bertubuh gempal itu.

“ng… apa bi??? Ibu telpon???” dengan tersentak putri langsung bangun tersadar bahwa dirinya sudah tidur terlalu lama dari siang tadi, dengan mengumpat2 di menghampiri telepon di ruang tamu.

“halo,,, iya buw?? Maaf ya, uti ketiduran tadi, padahal tadi udah niat mau sms seperti yang ayah bilang tadi siang” jelas putri panjang lebar karena takut sang ibu marah.

“iya,, ga papa… kamu sehat2 aja khan???” tanya ibu lembut.

”ech??? i.. iya buw,, uti sehat2 aja kok,, ibu gmn?? Sehat??” tanya putri yang masih setengah bingung juga

”Alhamdulillah ibu sehat,,,” jawab ibu singkat.

”ndok,,” lanjut ibu, ”tadi ayah sudah bicara sama ibu, katanya kamu mau jalan2 sama rina keluar negeri ya?? Kemana gtu??”

”ke thailand bu,,,” jawab putri sedikit waswas.

“ow ke thailand,,,” hening sejenak. “ayah sech tadi ngomong sama ibu klo ayah kamu setuju2 aja, asalakan kamu bisa jaga diri di negeri orang. Tapi ibu mau tanya kamu dulu, baru ibu bisa memutuskan kamu bisa pergi apa tidak…” jelas ibu dengan nada yang sedikit tersirat akan kekhawatirannya.

“eng,,,, nanya apa ya buw??” tanya putri bingung.

“ah,, ibu cuma mau tanya, kamu yakin bisa jaga diri disana??? Dan hati2 disana???” tanya ibu dengan cemas.

Begitu mendengar pertanyaan ibunya itu, senyum putri pun merekah lebar. Ia begitu mensyukuri memiliki orang tua yang begitu perhatian dan sayang kepada dirinya. Dan putripun memaklumi rasa khawatir orang tuanya ini, karena ia hanya tinggal sendirian dengan bi minah. Kakak perempuan putri sudah bisa di bilang sudah sukses dalam karirnya jadi kakaknya ini hanya pulang kerumah beberapa hari dan itupun bisa dibilang dapat dihitung dengan satu tangan berapa kali kakaknya ini pulang kerumah dalam 2 bulan. Semua itu disebabkan kakaknya ini selalu mendapatkan tugas ke luar kota terus dalam kurun waktu yang sangat lama pula. Apalagi beberapa bulan yang lalu org tuanya pindah ke luar negeri. So,,, putri hanya tinggal berdua dengan bi minah. Dari sinilah putri sangat memaklumi sikap ibunya yang sangat mengkhawatirkan dirinya.

Dengan suara mantap dan meyakinkan putri menjawab “tenang ibuku sayang,,,, uti akan selalu menjaga diri dengan baik, dan berusaha untuk selalu berhati-hati dalam melakukan apapun di negeri orang tersebut”.

Begitu ibunya mendengar jawaban dari anaknya, ibunya hanya bisa menjawab “hm... baiklah klo begitu, ibu mengijinkan kamu untuk jalan2 kesana, nanti keperluan keuangan akan ibu kirim. Klo butuh apa2 minta tolong sama mas wid dulu ya, nanti ayah akan hubungi mas wid.” Ucap ibu dengan berat hati.

“ng,,, ndok,,, jangan lupa ya akan janji kamu supa menjaga diri baik2”

“ibu tutup ya teleponnya, ibu sayang kamu selalu” ucap ibu mengakhiri pembicaraan

“iya ibu,,, love u” dengan perasaan sedih putri mengucapakan.

“tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut” sambungan telponpun akhirnya terputus.

“hm... akhirnya dapat ijin,,,, klo gtu sekarang saatnya menghubungi rina dan mas wid” gumam putri setelah menutup telepon.

Tak lama setelah mengumamkan kata2 itu, putri sudah larut dalam persiapan untuk pergi ke thailand, mencari keperluan2 yang harus dibeli. Dalam kesenangannya mempersiapkan semua itu hanya satu yang dia pikirkan.

THAILAND wait for me.... Yippieeee...”

********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar