Selasa, 31 Agustus 2010

Mengenang kembali kejadian singkat di thailand (Pria di meja lain Kantin KBRI Thailand)



Hello!!! Thailand,,,



Ga berasa waktu sudah hampir berlalu selama setahun,,, setahun dimana menemukan kisah perjalanan yang bisa dibilang berkesan.
Waktu itu saya pergi rame-rame (bareng dengan beberapa kerabat dari teman) niatnya waktu itu mencari sebuah pengalaman baru di negeri orang. Bermodalkan bhs. Inggris yang ga pernah di asah, sayapun memutuskan untuk ikut dengan ajakan teman saya itu. Jujur saya termaksud orang sangat phobia terhadap penerbangan (entah karena keseriangan nonton film yang pesawatnya suka jatoh mulu kali ya,,,, heee!) yah, tapi demi tekad untuk nyari pengalaman makanya saya tetep memberanikan diri (dalam hati berpikir, kapanpun atau dimanapun ketika memang sudah takdirnya maka akan datang juga A.K.A menghadap ALLAH SWT). Pagi2 sekali saya berangkat ke bandaran dengan diantar hanya oleh ibu, ayah saya sedang tugas diluar negeri. Begitu sampai disana saya langsung bertemu dengan teman seperjalanan saya itu (namanya Retno Ayu Pratiwi), yah sebenernya masih ada beberapa orang lagi tapi yang masih lajang hanya ada tiga orang yaitu saya, nyot2 a.k.a retno dan mbak rani. Dan bisa diketahui bahwa yang lainya itu ibu2 dan ada beberapa suaminya… he,,,,, nebeng bareng rombongan ibu2,,,
Begitu tiba waktunya berangkat, saya berpamitan untuk segera berangkat ke ibu saya. Sedikit ada perasaan sedih sich, tapi saya hanya berlibur sebentar saja kok. Begitu sudah memasuki dalam bandar maka beberapa prosedur mulai dijalani dan perasaan semangat unyuk mengunjungi thailandpun sudah mulai terasa.
Ketika sudah sampai di thailand tidak terlalu berbeda nyata dengan indonesia, hanya saja disana sampah2 terkelola dengan baik. Nah, hal itulah yang membedakan dengan indonesia. Dari airport kamipun bersua terlebih dahulu ke KBRI dengan niatan bertemu dengan wakil dari kantor ibu2 yang saya tebengi ini. Mendapatkan sambutan yang begitu baik dan mendapatkan rekomendasi untuk keliling kota thailand. Serta mendapatkan tempat penginapan yang begitu nyaman.
Awal tiba setelah selesai bebersih kamipun langsung meluncur ke pasar malam bahasa sana kalo ga salah ‘shuan lum’ dengan naik taksi kami menuju kesana (hei,,, ongkos taksi disana terhitung sangat murah dibandingkan di Indonesia). Karena rombongan kami banyak makanya kami terpisah. Saya dengan mamahnya teman saya, tante dan om (hehehe,, lupa namanya) naik taksi yang berbeda dengan teman saya nyot2 dan beberapa orng yang lainnya. Begitu naik saya langsung berkata “shuan lum sir”,,,

Hening sebentar seakan sopirnya ga ngerti apa yang diucapkan, karena saya pikir saya yang salah ucap karena logat thailand dengan logat indonesia sangat berbeda maka saya Cuma bisa bilang “follow that yellow taxi, sir”. Dan apa yang saya dapatkan lagi??? Sang sopir hanya diam2 saja. Lalu saya punya inisatif untuk menanyakan “sorry sir, can you speak english??” dengan begitu fasihnya dia bebicara “nop”…
AAAARgh,,, stress pertama: saya lupa org thailand rata2 juga tak bisa berbahasa inggris… cape dech…..

******


Jalan2an yang menyenangkan






Terus terang disana saya mendapatkan perjalanan yang menyenangkan… banyak tempat yang kami kunjungi (walau foto yang saya ambil tidak lengkap…”dalam hati saya berjanji mulai saat ini semua kejadian yang saya alami akan saya abadikan dalam foto”) begitu banyak tempat yang kami kunjungi mulai dari istana thailand, pantai pattaya, kebun binatang tahailan (tau ga, disana ada yang namanya balapan babi… seru sech, tapi,,,, uweks,,, bau boneng…. Ich,,,). Kepusat2 belanja dan membeli beberapa oleh2, dan satu hal yang saya tau… thailand merupakan tempat jalan2 yang akan saya datangi apabila kondisi keuangan saya hanya minim karena saya dapat kabar bahwa anak dari salah satu ibu2 yang ikut dalam rombongan, datang ke thailan dengan ongkos 600rb bolak-balik (wuih,,,,,). Dan semua makanan biaya disana serta penginapan terhitung berharga murah (klo bisa sya bilang disana lebih murah di banding di Indonesia). Hingga akhirnya tiba saat2 mendekati akan pulang.




*******


Oh tidak!!! Saya Kesasar,,, Toloooong….

Saya jalan2 bersama beberapa rombongan yang lain,,, tapi tentu saja juga dengan teman saya nyot2 pergi kepasar chatuchak (klo ga salah gtu nulisnya) disana mencari barang2 untuk oleh2, harga2 disana terbilang murah apa bila kita dapat menawarnya (sayapun sedikit menyesal karena ada kitchen table set yang saya inginkan tapi,,, karena saya pikir disana mahal maka saya ga jadi beli,,, tetapi setelah hunting ke tempat lain,, ternyata disana sangat murah sekali,,,, ah,, coba di beli). Nah, setelah pulang dari sinilah awal mula bencana itu terjadi,,, saya pulang bareng dengan mbek noyt2 trus ada anak dari rombongan ibu yang bareng2 ke chatubhak, kami naik taksi yang berbedalah pokoknya dengan ibu2 itu,,, saat saya bilang phetchaburi sir,,, ech ternyata dia salah tangkap dan hasilnya kami keliling2 mutar2 thailand ditambah sopir taksi ini juga tidak mengerti jalan yang keaah tujuan kami… beruntung sopir taksi ini dapat menbaca tulisan hurup (karena beberapa org disana tidak dapat memebaca tulisan hurup, beberapa hanya bisa membaca tulisan thailand) maka dia menanyakan ke org2 sekitar,,, and,,, taraaaaaaaaaaaaaaaa…….. kami sampai juga ke penginapan,,,,, walau jadinya ongkos double tapi yang penting sampailah,,,,,,, untung aja masih bisa pulang (pulang ke hotel denk),,, huihmm,,,,, istirahaaaaatttt ah,,,,,

*******


Disinilah Saya Bertemu Dia



Kami di undang makan di kantin kedutaan sebelum jamuan makan malam oleh pak didik. Dikantin ini saya melepaskan rindu dengan makan2 indonesia,,, sumpah selama disini makanan dengan rasa yang sesuai lidah sangat susah didapatkan. Jadi saat makan di kantin KBRI ini kami berpuas2 ria makan-makanan khas indonesia. Benar2 nikmat,,,,, tempe tahu itu sudah mengalahkan rasa daging dah,,,, ketemu sambel ulek sudah kayak ketemu ma uang 100dollar… (walau lebay tapi itu kenyataan)…. Lagi asyik2 ngobrol….. begitu ngeliat kebelakang… “deg,,,, astagfirullah….” Cuma bisa mengucap dalam hati. Dan saat itu saya tau klo hati yang selama ini tertutup dan belom bisa menerima org lain lagi,,, sekarang menjadi terbuka lebar,,,
Saat kenalan (memang dasar saya manusia naif, dan malu-maluin) saya hanya berkenalan ala kadarnya, dan malah ngeledekin org laon dan semenjak itu penyesalan akan tak keberanian saya untul mengenal lebih jauh telah say caci maki dalam2,,, seandainya saya,,, ah,,, hanya nama dan jurusan kuliahnya yang saya tau,,, bahkan kampus disananya saya tidak tahu (damn,,, so stupid I am,,,, hiks,,,,). Dan bila ada yang menanyakan kenapa saya bisa suka dia sampai sekarang saya hanya bisa berkata, saya ga tau,,,, “ya ALLAH aku percaya Engkaulah yang mengatur jodoh, mati, dan rejeki seseorang,,, jika dia memang jodohku, maka pertemukanlah kami kembali” begitulah tiap detik penantianku hingga kini.



******


Sekarang

Sekarang saya sudah duduk di balik laptop saya, mengenang masa2 jalan2 itu terutama pria yang masih ada di hati saya sampai saat ini. Begitu menyesali kenapa tidak menanyakan alamt e-mailnya setidaknya,,, atau nama lengkapnya setidaknya,,, atau apalah yang dapat membuat kami tetap berhubungan,,, tapi itu semua sirna,,, karena saya tidak melakukan itu semua,,, yang bisa saya lakukan adalah mengenang wajahnya kembali dan berharap Allah memberikan keajaiban kepada saya untuk merengkup impian saya tentang dia,,, ah,,,, live must go on for another reason,,, you always in here (merengkuhkan tangan ke dada)…

1 komentar:

  1. ehem....ehem...ternyata masih kepikiran orangnya ya put....

    BalasHapus